Tuesday, November 8, 2011

Serpihan Hati

Saat kau lewat di depanku,
hatiku berdegup kencang,
mataku terus tertuju padamu..
Bagaimana dirimu berjalan,
bagaimana dirimu berekspresi,
bagaimana dirimu berbicara,
bagaimana dirimu tertawa,
bagaimana dirimu tersenyum,
bagaimana dirimu berfikir,
semua itu terukir indah di dalam benakku
Tetapi saat kenyataan itu datang,
semua pecah,
hatiku luluh lantak
Semua bayang tentang mu
hancur berkeping-keping..
Aku bagai jatuh dari langit ke tujuh
Ya, semua itu karena kamu..
Kenyataan yang terpahit datang menghampiriku,
Hatimu telah termiliki,
walau tanpa status yang pasti..
Hatimu telah kau berikan kepadanya..
Dia, orang yang tak ku kenal,
telah memiliki hatimu..
Walaupun dia tidak sadar akan hal itu..
Kini, aku hanya bisa terdiam,
dan mundur perlahan,
dengan membawa serpihan hatiku..
Ku berlari,
tak ingin ku menangis..
Walau sakit,
ku coba tuk bertahan
Ini memang sakit,
walau ini tak sesakit dulu,
saat hatiku terluka karena cinta yang terdahulu,
merobek hatiku,
dan menyiramnya dengan cuka penghianatan..
Tapi sakit ini bagai mematahkan hatiku yang baru sembuh..
Dia,
yang telah mengambil patahan hatiku itu,
telah membawanya pergi..
Dan kini tinggal ku sendiri..
Ku susun serpihan-serpihan hati ku,
yang ku tak tahu kapan kan selasai..
Atau mungkin tak akan pernah selesai?
Ya, karena hatiku telah hilang satu bagian,
bersama dia yg mematahkannya,
dan mungkin tak akan pernah kembali..

No comments:

Post a Comment